"Jika sejak kecil anak sudah terbiasa melihat orangtuanya berbuat apa saja, baik itu shalat dan mengaji, maka hal itu akan mereka ingat terus. Namun, apabila ayah dan ibunya sering berkelahi, maka kebiasaan orangtua akan terekam pula
dan bisa terbawa menjadi sikap keras mereka saat dewasa," kata Ria melalui sang boneka Susan.Ria yang juga menghibur lewat gaya mendongeng dan menyanyi menyampaikan cara mendidik anak agar tidak ada unsur paksaan dan kekerasan, baik kekerasan secara lisan, maupun kekerasan secara fisik.
Pasalnya, hal itu justru bisa memengaruhi pelambatan daya pikir, kreativitas, dan mental atau intelligent quatients dan emotional quotients (IQ/EQ) si anak.
Sementara itu, panitia Kumpul Seribu Bocah, Sutikno, yang juga salah seorang Kasi di Disdik Kaltim, mengatakan bahwa salah satu tujuan dilakukan acara tersebut adalah, selain memberikan penyegaran terhadap anak tentang hiburan yang dibawakan oleh Ria Enes, juga memberikan tambahan ilmu kepada orangtua yang mengantar anaknya.
"Cara mendongeng dan menyanyi lebih cepat mereka terima, baik bagi anak-anak, maupun para orangtua yang hadir pada acara ini. Dalam rangkaian peringatan Hardiknas ini kita ingin mengisinya dengan hal yang benar-benar bermanfaat bagi dunia pendidikan, yakni melalui pesan moral ini, bukan sekadar hura-hura," imbuh dia.
Ia menjelaskan bahwa pendidikan di sekolah sifatnya hanya dukungan bagi perkembangan anak, tetapi mempersiapkan generasi muda, yang menjadi aset bangsa itu, berawal dari rumah atau kehidupan keluarganya.
"Ketika memasuki dunia sekolah di SD, usia keemasan anak itu sudah lewat karena masuk sekolah, batas usia sudah tujuh tahun," papar dia.
Sebagai "orang pendidikan", ia juga mengharapkan agar cara mendidik anak melalui dongeng sebelum tidur sebenarnya cara sangat tepat selain melalui sikap/teladan orangtua.
"Misalnya, kita akan menceritakan tokoh-tokoh yang bijaksana, berbudi, serta orang-orang jahat. Jadi, pesan moral yang kita sampaikan di dalam dongeng termasuk cara pendidikan yang tepat. Namun, dengan perkembangan sekarang, anak kita manjakan dengan menonton TV dan game," kata dia.
Pihaknya berjanji bahwa, dalam peringatan Hardiknas di tahun-tahun yang akan datang, mereka terus mengisinya dengan berbagai acara yang benar-benar bermanfaat bagi dunia pendidikan, bukan sekadar acara seremonial dan hura-hura