EMPING JAGUNG TAMBAK SELO SAMPAI LUAR KOTA


Selain rasanya hebat juga membuat lidah kita terasa renyah ,bahan jagung jenis Hibrida yang dimasak untuk membuat emping jagung ini sangat renyah dan terasa lebih gurih.Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam membantu dan mengurangi pengangguran di perdesaan semakin meningkat setahap lebih maju ,buktinya pengusaha emping jagung yang berada di Desa Tambakselo Desa dusun Jati Tengah menggunakan alat giling modern yang dibantu oleh Pemda Grobogan beserta modalnya.Bantuan tersebut diberikan kepada 2 kelompok tani Dharma Lestari dusun Jati Tengah dan kelompok tani Dharma Lestari desa dusun Bangsri Kecamatan Wirosari kedua kelompok tani tersebut dikelola oleh ibu ibu perdesaan dari tim penggerak PKK.


Suasana Desa Tambakselo nampak asri sebagian penduduk mata pencaharian sebagai petani penggarap sawah dan peternak,Desa yang Asri ini memiliki 14 Dukuh dengan 11 Kepala Dusun yang terdiri dari 43 RT ,Lahan pertanian tersebut disuplai air bersih yang dikenal dengan Kali Wetan sehingga segala jenis tanaman palawija tanaman hutan rakyat dapat tumbuh dengan subur.
Menurut Ibu Vivi (30/5) ketua kelompok Dharma Lestari dikunjungi oleh Muspika Kecamatan Wirosari mengatakan.”setiap alat penggiling dapat memproduksi Jagung untuk digiling dijadikan emping 5 Kl/hari jagung tersebut harus jagung pilihan yang sebelumya di masak dengan air yang di campur dengan Gamping ,kemudian setelah dirbus butiran jagung tersebut dibilas dengan air bersih hingga 3 kali agar gamping yang terserap dalam jagung tersebut hilang ,juga gamping tersebut digunakan untuk merenyahkan makanan tersebut ,setelah bersih maka jagung digiling dengan mesin penggiling baru kemudian dalam keadaan basah dicampur dengan bumbu sebagai penyedap rasa seperti Bawang ,brambang dan garam ,semua bumbu setelah tercampu baru kemudian dikeringkan lalu digoreng.baru kemudian di kemas dalam plastic untuk dipasarkan sebagai makanan terasa gurih dan renyah.”kendati demikian karena kami yang berada di pedalaman awalnya untuk menggoreng makanan ini menggunakan kayu baker ,namun setelah kayu habis hutan sudah menjadi gundul kami beralih menggunakan minyak tanah ,karena minyak tanah juga sudah sering terlambat dan mahal saya sekarang menggunakan gas elpiji maklum jarak tempuh desa kami sampai jalan raya juga cukup jauh sekitar 7 Km ,semoga usaha ini akan berkembang kedepanya dengan kondisi demikian saya masih berharap bantuan modal dari Pemda Grobogan.”Jelas Vivi
Menjemur jagung yang telah direbus sebagai bahan pembuatan emping jagung di Dusun Bragan, Desa Tambakselo,Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.Bahan emping jagung yang telah kering dijual seharga Rp 6.000 per kilo. Sedangkan untuk harga jagung mentah saat ini mengalami kenaikan dari Rp 1.700 menjadi Rp 2.200 per kilonya
Kepala Desa Tambakselo Sareh Joko Prasetyo mengatakan .”Masyarakat desa kami sangat tentram meski masih masuk pada kedalaman sekitar 35 Km dari kota Kabupaten Grobogan ,biasanya masyarakat hidup sebagai petani dan berkat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Grobogan maka desa kami dikenal sebagai desa produksi emping jagung hal tersebut juga membantu pada ibu ibu rumah tangga untuk dapat bekerja untuk menambah modal sebagai biaya hidup sehari hari ,kedepan nanti semoga produksi emping jagung dapat meningkat dan dapat dipasarkan keseluruh kota diluar Grobogan .”Kata Joko (Gus Murgan)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...